Bagaimana Nasib Kartu Nama Kita ?


Berapa banyak kartu nama milik orang lain yang Anda simpan? Dari jumlah itu berapa persen yang sering Anda manfaatkan di luar urusan kirim ucapan hari raya, dengan catatan SMS telah mengurangi kartu?Nah, diri sisi Anda sendiri, selama Anda bekerja, baik di lingkungan yang sama maupun berkutu lompat, sudah berapa kali ganti kartu nama? Seberapa membantu pekerjaan Anda kartu nama itu?

Maaf, saya nyinyir bertanya seperti salesman. Saya ingat itu semua, lantas menjadikannya sebagai pertanyaan untuk Anda, setelah saya menerima sekotak kartu nama baru. Kartu baru dengan alamat baru, sekalian desain baru, karena saya berkantor baru.


Kartu nama seisi warga kantor itu tertunda terbitnya karena dua kecelakaan. Pertama: ketika desain sudah jadi, jauh hari sebelum kami pindah kantor, ternyata jatah nomor telepon ekstensi yang kami terima sudah dipakai oleh unit lain. Kedua: ketika nomor telepon sudah dikoreksi, pencetaknya malah mengoreksi sesuai keyakinannya yang ternyata tak sejalan dengan kenyataan.

Kartu nama. Ketika jumlahnya banyak, tersimpan dalam kotak urut abjad, kita tak segera berhasil ketika mencari. Tak semua nama orang kita ingat, tak semua nama lembaga kita simpan dalam benak. Tapi sebagai benda grafis, kartu nama sebetulnya menarik. Desain yang kuat, dari perusahaan yang tidak tenar, biasanya masih saya ingat sosoknya.

Lantas bagaimana memperlakukan kartu nama agar mempermudah pencarian? Didigitalkan. Hanya itu. Sayang, harga scanner kartu nama masih mahal. Tapi mau digital atau manual, kita tak pernah tahu nasib kartu nama kita di tangan orang lain, setelah dipertukarkan melalui etiket berupa dua tangan menyodorkan dengan arah hadap huruf ke penerima.

0 komentar:

Posting Komentar